Bahasviral.com- MAKASSAR– Di tengah hiruk-pikuk kehidupan kota Makassar, ada sekelompok anak muda kreatif yang menamakan diri mereka Pujangga Perdos. Kelompok ini terdiri dari para seniman muda yang memiliki passion dalam menciptakan karya seni audio, yang kemudian mereka unggah ke platform streaming seperti Spotify dan berbagai media streaming lainnya.
Pujangga Perdos berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan, dan nama mereka memiliki makna yang unik dan penuh cerita. Kata “Perdos” diambil dari nama perumahan dosen Universitas Hasanuddin (Unhas) di Tamalanrea, tempat mereka menjadikan kawasan tersebut sebagai basis aktivitas berkesenian. Di lingkungan yang tenang dan inspiratif ini, mereka menghasilkan berbagai karya seni yang kaya makna.
Kelompok ini seringkali membuat konten audio yang memadukan antara puisi dan musik. Bagi Pujangga Perdos, puisi bukan hanya sekadar rangkaian kata, tetapi sebuah medium untuk menyampaikan perasaan dan pikiran. Melalui karya-karya audio yang mereka unggah, mereka berharap dapat membawa puisi ke audiens yang lebih luas dan membuat puisi lebih mudah dinikmati dan diterima oleh masyarakat.
“Kami ingin puisi tidak hanya dibaca di buku atau didengar di forum-forum terbatas, tetapi juga bisa dinikmati siapa saja, kapan saja, di mana saja,” ujar salah satu anggota Pujangga Perdos. “Dengan memanfaatkan platform digital, kami berharap dapat memperkenalkan puisi dengan cara yang lebih modern dan menarik.”
Mimpi besar yang mereka bawa adalah agar puisi, sebagai bentuk seni yang kaya dan penuh emosi, dapat lebih diapresiasi oleh masyarakat luas. Mereka ingin membuktikan bahwa puisi bisa relevan dengan kehidupan modern, dan bisa menjadi sarana refleksi serta hiburan yang mendalam.
Pujangga Perdos terus berinovasi dalam menciptakan karya-karya yang orisinal dan memikat, berharap suatu hari nanti puisi dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Dengan semangat yang tinggi dan kreativitas tanpa batas, kelompok ini siap untuk terus berkontribusi dalam dunia seni dan budaya di Makassar dan Indonesia.