Bahasviral.com – China telah memperlihatkan kekuatan maritimnya dengan mengerahkan tiga kapal induk sekaligus, termasuk satu yang sedang dalam uji coba laut. Hal ini mengejutkan banyak pihak dan dianggap sebagai peristiwa langka dalam operasi Angkatan Laut China.
Duan Dang, seorang analis keamanan yang berbasis di Vietnam, mengungkapkan bahwa pada tanggal 6 atau 7 September lalu, seluruh armada kapal induk China berada di laut secara bersamaan. Ini merupakan hal yang jarang terjadi dalam operasi kapal induk negara tersebut.
China saat ini memiliki armada kapal induk terbesar kedua di dunia, dengan dua di antaranya sedang bertugas – yaitu CNS Liaoning dan CNS Shandong – serta satu sedang dalam pengujian, yakni CNS Fujian. Sedangkan Amerika Serikat memiliki 11 kapal induk yang sedang bertugas, menjadikannya sebagai armada kapal induk terbesar di dunia.
Kapal induk merupakan platform utama yang digunakan oleh China dan AS untuk memproyeksikan kekuatan laut dalam mendukung kepentingan nasional dan kebijakan luar negeri di wilayah terdekat mereka dan sekitarnya.
Citra satelit sumber terbuka menunjukkan bahwa pada hari Jumat lalu, CNS Liaoning terlihat berlabuh di pelabuhan asalnya di Qingdao, provinsi Shandong. Namun, pada tanggal 30 Agustus lalu, kapal tersebut tidak terlihat di pelabuhan dan diketahui sedang berada di Laut Bohai untuk latihan.
CNS Liaoning, yang dinamai menurut provinsi China, memiliki berat sekitar 60.000 hingga 66.000 ton. Kapal ini awalnya dibangun sebagai “flat-tops” oleh Soviet pada tahun 1985. Setelah Uni Soviet bubar pada tahun 1991, pembangunannya dihentikan dan akhirnya dijual.
Pada tahun 1998, kapal yang belum rampung dibangun ini dijual ke China dan tiba di negara tersebut empat tahun kemudian. Barulah pada tahun 2012, setelah melalui proses pembangunan kembali, kapal ini diberi nama Liaoning dan siap untuk bertugas pada tahun 2016.
Selain CNS Liaoning, China juga memiliki kapal induk kedua yang sedang bertugas, yaitu CNS Shandong yang bermarkas di Laut China Selatan. Namun, pada hari Minggu lalu, citra satelit menunjukkan bahwa kapal ini tidak berada di dermaga di pelabuhan asalnya di Sanya, provinsi Hainan. Tampaknya kapal ini sedang melakukan operasi di laut.