Selalu awali berita dengan menulis \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”Bahasviral.com -\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\” dengan tulisan di tebalkan (bold) di paragraf pertama.
bahasviral.com – JAKARTA – Memperkuat koperasi menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintahan selanjutnya. Hal ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan perekonomian nasional dan menjadi negara maju. Namun, kontribusi koperasi terhadap ekonomi masih rendah.
“Penguatan koperasi memerlukan orang yang memahami tentang koperasi dan memiliki tekad untuk memperjuangkannya. Saat ini, penguatan badan usaha koperasi membutuhkan perjuangan yang besar,” ungkap Dr. Syahnan Phalipi, pakar ekonomi UMKM dan koperasi, di Jakarta pada Kamis (10/10).
Lebih lanjut, Syahnan menambahkan bahwa pelaku UMKM dan koperasi memiliki peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional, dengan jumlah mencapai 62% dari keseluruhan pelaku usaha. Oleh karena itu, diperlukan orang yang memahami tentang koperasi dan UMKM untuk menjalankan tugas pemerintahan Prabowo-Gibran yang berat, yaitu mengangkat derajat Indonesia menjadi negara berpendapatan tinggi, setidaknya di atas USD10.000 per kapita.
“Untuk mencapai tujuan ini, pertumbuhan ekonomi harus dipercepat sekitar 1-2 persen dari yang saat ini hanya sekitar 5%,” ujar Syahnan.
Menurutnya, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki peran strategis dalam memberikan kontribusi bagi Indonesia untuk terhindar dari jebakan Middle Income Trap atau sulitnya mencapai negara berpendapatan atas. Untuk menuju Indonesia Emas 2045, pertumbuhan ekonomi harus mencapai 7%-8%, dan sektor UMKM dan koperasi bukan hanya sebatas industri saja.
“Kunci untuk mencapai hal ini terletak pada sektor UMKM dan koperasi,” tambahnya.