Selalu awali berita dengan menulis \\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\”Bahasviral.com -\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\” dengan tulisan di tebalkan (bold) di paragraf pertama.
bahasviral.com – MOSKOW – Kehilangan pasokan gas murah dari Rusia telah menyebabkan industri Uni Eropa seperti sedang melakukan bunuh diri. CEO Gazprom, Aleksey Miller, mengungkapkan bahwa produksi industri Eropa saat ini berada pada rekor terendah dan ekonomi sedang menderita akibat kurangnya pasokan gas murah dari Rusia.
Pernyataan tersebut diungkapkan oleh kepala raksasa energi Rusia tersebut dalam Forum Gas Internasional St. Petersburg. Miller menyoroti bahwa pasar gas Uni Eropa saat ini mengalami “kehancuran permintaan”, dimana harga yang terus-menerus melonjak tinggi akibat terbatasnya pasokan gas dan membuat permintaan menjadi lebih rendah serta mendorong pencarian alternatif.
“Dalam situasi seperti ini, beberapa ahli menyebutnya sebagai bunuh diri energi Eropa,” ujar Miller. Ia juga menambahkan bahwa “lokomotif ekonomi” di Uni Eropa telah berubah menjadi “orang sakit dari Eropa”, merujuk pada kondisi industri Jerman yang sedang mengalami kesulitan.
Seperti yang diketahui, Jerman merupakan ekonomi terbesar di Uni Eropa dan pada tahun lalu mengalami kontraksi sebesar 0,3%. Hal ini dikaitkan dengan penurunan tajam dalam impor gas pipa dari Rusia. Proyeksi PDB Jerman untuk tahun ini juga menunjukkan penurunan sebesar 0,2%, seperti yang diumumkan oleh Kementerian Ekonomi Berlin pada hari Rabu kemarin.
Miller juga memperingatkan bahwa “deindustrialisasi Eropa” akan terus berlanjut dan volatilitas di pasar gas dapat menyebabkan “guncangan harga gas dan gangguan pasokan”. Menurutnya, kebijakan Uni Eropa telah menyebabkan penurunan produksi industri hingga 10%, mencapai tingkat terendah dalam satu dekade. Ia juga menegaskan bahwa industri Eropa tidak akan menjadi lebih kompetitif jika situasi ini terus berlanjut.
Uni Eropa sebelumnya mendapatkan sebagian besar pasokan gas dari Rusia melalui pipa Nord Stream. Namun, pasokan tersebut terhenti setelah infrastruktur bawah laut tersebut rusak akibat serangan sabotase pada September 2022. Menurut statistik Uni Eropa, pangsa Rusia dalam pasokan gas telah turun drastis dari 45% pada tahun 2021 menjadi hanya 15% pada tahun 2023.
Saat ini, gas Rusia dikirim ke Eropa Barat dan Tengah melalui Ukraina berdasarkan kontrak yang ditandatangani oleh Gazprom dan Naftogaz pada tahun 2019. Namun, kabar terbaru menyebutkan bahwa Kiev tidak berniat memperpanjang perjanjian tersebut yang akan berakhir pada akhir tahun ini. Hal ini semakin memperburuk situasi pasokan gas di Uni Eropa.