Kontroversi Muncul di Balik Pelantikan 5 Anak Buah Prabowo yang Baru Dilakukan 1-2 Hari Lalu

Photo of author

By Atikah Zahirah

bahasviral.com – Setelah dilantik, terdapat 48 menteri dan 56 wakil menteri (wamen) yang diambil sumpahnya oleh Prabowo. Selain itu, Prabowo juga melantik para Penasihat Khusus, Utusan Khusus, dan Staf Khusus Presiden. Namun, lima orang yang menjadi sorotan adalah anak buah Prabowo. Siapa saja mereka?

Di antara lima orang tersebut, terdapat satu nama yang paling menonjol, yaitu Yusril Ihza Mahendra. Yusril yang merupakan politikus dari Partai Bulan Bintang (PBB) ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan. Namun, pernyataannya mengenai kerusuhan 1998 telah menarik perhatian publik.

Yusril menyatakan bahwa tidak ada kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi beberapa tahun terakhir, termasuk dalam peristiwa kerusuhan Mei 1998 yang berdampak pada tumbangnya Orde Baru. Pernyataan tersebut disampaikan Yusril saat awal menjabat sebagai Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan. Namun, ia kemudian mengklarifikasi pernyataannya tersebut dan menjelaskan ulang kepada awak media sebelum pelantikan menteri Kabinet Merah Putih dilakukan.

Yusril juga menjadi sorotan karena pernyataannya yang menyebut tragedi 1998 bukanlah pelanggaran HAM berat. Namun, ia kemudian menjelaskan ulang pernyataannya tersebut kepada awak media sebelum pelantikan menteri dilakukan. Dengan pernyataan yang kontroversial ini, Yusril telah menarik perhatian publik dan menjadi sorotan di awal masa jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan di Kabinet Merah Putih.

Dengan lima anak buah Prabowo yang telah dilantik dan menjadi sorotan publik, tentunya akan menimbulkan berbagai pertanyaan dan harapan di masa depan. Bagaimana kinerja mereka dan apa yang akan mereka kerjakan selama menjabat di Kabinet Merah Putih? Semua akan terungkap di masa yang akan datang. Namun, yang pasti, lima orang ini telah menjadi perbincangan hangat di awal masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Leave a Comment