bahasviral.com – JAKARTA – Apple Vision Pro telah lama menjadi perbincangan hangat di dunia teknologi. Dengan teknologi tampilan yang canggih dan komputasi spasial yang mendalam, produk ini diharapkan dapat merevolusi cara para profesional bekerja. Namun, sayangnya, produk ini belum mampu menarik minat pasar yang lebih luas.
Vision Pro sebenarnya dirancang untuk para profesional, bukan untuk khalayak umum. Hal ini menyebabkan produk ini tidak mendapat sambutan yang hangat dari pasar arus utama. Selain itu, harga yang mencapai USD 3.499 atau sekitar Rp 55 juta membuatnya tidak terjangkau oleh sebagian besar konsumen.
Meskipun begitu, Vision Pro memiliki beberapa kelebihan yang patut diakui. Diantaranya adalah teknologi tampilan inovatif yang menawarkan layar micro-OLED 4K ganda, lingkungan imersif untuk para profesional, kemampuan penyuntingan spasial, dan kemungkinan baru dalam filmmaking.
Namun, kelebihan tersebut belum cukup untuk mengatasi hambatan adopsi yang luas. Selain harga yang mahal, desain besar dan kekhawatiran kesehatan seperti ketegangan mata dan kelelahan kognitif juga menjadi kendala bagi Vision Pro. Akibatnya, produk ini belum benar-benar menjadi solusi bagi para profesional yang sudah bekerja dengan peralatan canggih.