Dilema Bantuan Barat untuk Ukraina dan Korut Tidak Boleh Bantu Rusia di Moskow

Photo of author

By Faiqa Amalia

Bahasviral.com – Jakarta –  Penasihat Keamanan Nasional Rusia, Vassily Nebenzia, mempertanyakan kebijakan sekutunya, Korea Utara, yang tidak membantu Moskow dalam perangnya melawan Ukraina, sementara negara-negara Barat merasa berhak untuk membantu Kyiv. Pertanyaan tersebut dilontarkan dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Rabu.

Nebenzia menghadapi kritik terbuka dari Amerika Serikat (AS), Inggris, Korea Selatan, Ukraina, dan negara-negara lain yang menuduh Rusia melanggar resolusi dan Piagam PBB dengan mengerahkan pasukan dari Korea Utara untuk membantu Moskow.

“Mendukung tindakan agresi yang melanggar prinsip-prinsip Piagam PBB adalah ilegal,” tegas Duta Besar Korea Selatan untuk PBB, Joonkook Hwang.

10.000 tentara Korea Utara dikabarkan telah dikerahkan di wilayah timur Rusia dan kemungkinan akan digunakan untuk mendukung operasi militer di Kursk, dekat perbatasan dengan Ukraina. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, pada hari Rabu.

Namun, Nebenzia menegaskan bahwa interaksi militer antara Rusia dan Korea Utara tidak melanggar hukum internasional. Rusia juga tidak menyangkal adanya keterlibatan pasukan Korea Utara dalam perang yang sedang berlangsung di Ukraina sejak Februari 2022.

“Bahkan jika semua yang dikatakan tentang kerja sama antara Rusia dan Korea Utara oleh negara-negara Barat adalah benar, mengapa AS dan sekutunya berusaha memaksakan logika yang salah bahwa mereka berhak membantu rezim Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, sementara sekutu Rusia tidak berhak melakukan hal yang sama?” tanya Nebenzia.

Namun, Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, menanggapi bahwa tidak ada negara yang memberikan bantuan kepada Ukraina yang dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB. Hal ini menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan oleh negara-negara Barat kepada Kyiv tidak melanggar hukum internasional.

Leave a Comment