Utang Publik Dunia Bakal Tembus 1,5 Kuintiliun

Photo of author

By Almahdi Sharique

bahasviral.com – Jakarta – Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperingatkan bahwa utang publik global akan terus meningkat hingga mencapai angka USD100 triliun atau sekitar Rp1,5 kuintiliun pada tahun ini. Hal ini dipicu oleh negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat yang terus mengalami pertumbuhan utang yang signifikan. Direktur Pelaksana IMF, Kristalina Georgieva, menekankan bahwa ledakan utang ini dapat memberikan beban yang berat bagi dunia.

“Kami memperkirakan bahwa akan ada kombinasi yang tidak ramah antara pertumbuhan yang rendah dan utang yang tinggi, yang akan menyulitkan masa depan,” ungkapnya. Ia juga menekankan pentingnya untuk mengurangi utang dan membangun kembali penyangga ekonomi untuk menghadapi risiko yang mungkin datang lebih cepat dari yang diharapkan.

Salah satu negara yang telah diperingatkan oleh IMF adalah Inggris, yang berpotensi mengalami reaksi pasar yang tidak stabil jika utangnya tidak terkendali. IMF juga menyatakan bahwa tingkat utang yang meningkat dan ketidakpastian kebijakan fiskal di negara-negara besar seperti China dan Amerika Serikat dapat berdampak pada biaya pinjaman yang lebih tinggi dan risiko terkait utang di negara lain.

Dengan meningkatnya risiko utang publik, IMF mendorong para pembuat kebijakan untuk menerapkan penyesuaian fiskal yang lebih hati-hati dan berkelanjutan. “Defisit yang tinggi dan utang publik yang terus meningkat merupakan situasi yang berisiko. Utang publik global diproyeksikan akan mencapai angka USD100 triliun pada tahun ini,” kata Direktur Departemen Urusan Fiskal IMF, Gaspar, pada akhir Oktober lalu.

Dengan laju saat ini, rasio utang global terhadap produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan akan mencapai 100% pada akhir dekade ini, melebihi angka puncak selama pandemi. IMF juga mencatat bahwa pertumbuhan utang publik diproyeksikan akan lebih cepat daripada era sebelum pandemi di sepertiga negara di dunia, termasuk China, Amerika Serikat, Brasil, Prancis, Italia, Afrika Selatan, dan Inggris, yang secara keseluruhan menyumbang sekitar 70% dari PDB global.

Leave a Comment