“Kemenangan Trump di Pilpres AS Berdampak pada Nilai Rupiah, Bagaimana Dampaknya?”

Photo of author

By Dina Nabila

Bahasviral.com – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperingatkan bahwa kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) berpotensi memberikan tekanan pada nilai tukar rupiah. Menurutnya, kebijakan ekonomi AS yang pro-pertumbuhan dapat memperkuat ekonomi AS dan meningkatkan permintaan terhadap Dolar AS, yang berdampak pada depresiasi rupiah.

Depresiasi ini dapat menyebabkan impor Indonesia menjadi lebih mahal dan memicu inflasi yang diakibatkan oleh kenaikan harga barang impor. Josua juga mengatakan bahwa Bank Indonesia (BI) mungkin perlu melakukan intervensi untuk menstabilkan rupiah, yang dapat membatasi kemampuan untuk menurunkan BI-rate dan meningkatkan biaya pinjaman untuk bisnis dan konsumen di Indonesia.

Selain itu, imbal hasil obligasi pemerintah AS (UST) yang lebih tinggi di bawah pemerintahan Trump dapat meningkatkan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia. Namun, Josua juga menambahkan bahwa dengan imbal hasil UST yang tinggi, pemerintah Indonesia mungkin harus membayar lebih untuk utang luar negeri, yang dapat mengurangi fleksibilitas fiskal Indonesia.

Kebijakan proteksionis Trump terhadap China juga dapat berdampak pada Indonesia, terutama terkait daya saing produk ekspor. Apabila AS memperluas kebijakan tarif ke barang-barang dari Asia, Indonesia mungkin akan terpengaruh dan mengalami penurunan daya saing produk ekspornya.

Namun, di sisi lain, kebijakan Trump yang mendukung sektor energi tradisional, seperti minyak dan gas, dapat menekan harga minyak dunia. Hal ini dapat menguntungkan Indonesia yang merupakan importir minyak. Namun, potensi keuntungan ini dapat terhambat oleh kemungkinan revisi sanksi terhadap produsen utama Iran.

Ketidakpastian di pasar global juga dapat menghambat aliran modal masuk ke Indonesia, sehingga memberikan tekanan tambahan pada nilai tukar rupiah. Namun, Josua menegaskan bahwa Indonesia perlu tetap waspada terhadap fluktuasi pasar dan menjaga fleksibilitas kebijakan moneternya ke depan agar dapat mengantisipasi gejolak yang mungkin terjadi.

Pada sisi politik, Donald Trump telah dipastikan memenangi Pilpres AS dan menjadi Presiden ke-47 AS, menurut data Fox News dan Associated Press (AP). Trump meraih 293 suara elektoral, melewati ambang batas 270 suara elektoral yang diperlukan untuk menang Pilpres AS. Sementara itu, Kamala Harris, capres dari Partai Demokrat, baru mengantongi 226 suara elektoral.

Data hitung cepat AP juga menunjukkan bahwa Trump meraih suara pemilih sebesar 50,9 persen, sementara Harris mendapat 47,6 persen. Dengan kemenangan ini, kebijakan Trump di bidang fiskal dan perdagangan diproyeksikan membawa tantangan bagi stabilitas ekonomi dan keuangan Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia perlu tetap waspada dan siap menghadapi dampak dari kebijakan Trump yang belum pasti.

Leave a Comment