TEKNOFLUX.COM – Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) ke-20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, telah berhasil menarik perhatian para pemangku kepentingan di industri kelapa sawit. Ketua Pelaksana IPOC 2024, Mona Surya, menyatakan bahwa pelaksanaan IPOC kali ini mencetak rekor baru dalam hal jumlah peserta yang mencapai 1.509 partisipan dari 24 negara. Hal ini menandakan tingginya minat peserta terhadap ajang ini.
“IPOC 2024 mencatatkan peningkatan nilai sponsor sebanyak 16% dan melibatkan 37 perusahaan, 113 stan, dan 1.509 partisipan yang berasal dari 24 negara, mencetak rekor baru dalam hal jumlah peserta,” ungkap Mona dalam pembukaan IPOC 2024 di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/11/2024).
Mona juga menambahkan bahwa tingginya minat peserta tidak terlepas dari agenda dan topik yang menarik dan relevan bagi industri kelapa sawit di Indonesia yang selalu dihadirkan dalam pelaksanaan IPOC. Selain itu, ajang ini juga menjadi wadah yang tepat untuk memperluas jejaring.
Tahun ini, IPOC mengambil tema “20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook – Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty”. Menurut Mona, tema ini sangat relevan mengingat dinamika yang terjadi sepanjang tahun 2024, di mana perekonomian global menghadapi berbagai tantangan seperti inflasi tinggi, ketegangan geopolitik, dan perang di Ukraina.
“Faktor-faktor ini telah berkontribusi pada ketidakpastian yang signifikan. Selain itu, kelapa sawit juga mengalami volatilitas harga, stagnasi produksi di negara-negara produsen utama, dan hambatan perdagangan yang diberlakukan di negara-negara pengimpor melalui peraturan seperti Peraturan Deforestasi Uni Eropa (EUDR),” jelas Mona.
Oleh karena itu, agenda dua hari ini akan sangat menarik, di mana konferensi dan side event akan membahas isu-isu terkini dan menarik seperti kebijakan domestik dan ketahanan industri di Indonesia, implikasi EUDR, wawasan pasar dari perspektif regional, dan prospek harga minyak sawit.