Anies Tidak Terlibat Partai Perubahan, Apa Langkah Politiknya Selanjutnya?

Photo of author

By Amirah Rahimah

BAHASVIRAL.COM – Langkah politik Anies Baswedan setelah mengumumkan bahwa dirinya tidak terlibat dalam pendirian Partai Perubahan mendapat sorotan. Apakah ia akan bergabung dengan partai yang sudah ada atau bahkan mendirikan partai politik baru?

Partai Perubahan yang didirikan oleh relawan Anies Baswedan, Robi Nurhadi, telah resmi dideklarasikan pada tanggal 10 November 2024. Dalam deklarasi tersebut, diumumkan bahwa Anies Baswedan akan menjadi Calon Presiden dari Partai Perubahan untuk pemilihan presiden mendatang.

“Pak Anies adalah inspirasi dari lahirnya Gerakan Perubahan atau Partai Perubahan ini. Sejak awal, kami telah berharap agar beliau menjadi Presiden dari Partai Perubahan. Namun, beliau memiliki pandangan yang berbeda. Kami menghormatinya. Oleh karena itu, semua panitia persiapan di seluruh Indonesia telah sepakat untuk mengusungnya sebagai Calon Presiden dari Partai Perubahan!” tegas Robi Nurhadi.

Namun, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, menegaskan bahwa Anies tidak terlibat dalam pendirian partai tersebut. “Kami ingin menyampaikan bahwa Anies Baswedan tidak memiliki keterlibatan apapun dengan Partai Perubahan atau Partai Perubahan Indonesia, maupun partai baru lainnya,” ujar Sahrin dalam sebuah video yang beredar.

Lalu, apa langkah politik yang akan diambil oleh Anies sekarang? Sebelumnya, setelah gagal dalam pemilihan presiden, Anies Baswedan sempat mempertimbangkan untuk mendirikan partai politik atau organisasi kemasyarakatan. Namun, ia merasa sulit untuk memilih partai yang tidak terpengaruh oleh kekuasaan. “Sulit untuk masuk ke dalam partai politik karena kebanyakan sudah tersandera oleh kekuasaan. Bahkan, mencalonkan diri saja sudah menjadi ancaman. Jadi, ini adalah sebuah kenyataan yang harus kita hadapi. Kita lihat ke depan,” ujar Anies dalam video yang diunggah di kanal YouTube @aniesbaswedan pada Jumat (30/8/2024).

Kemudian, apakah Anies akan mendirikan partai politik baru? “Jika tujuannya adalah untuk mengumpulkan semangat perubahan yang semakin besar, maka membangun organisasi kemasyarakatan atau mendirikan partai baru mungkin akan menjadi pilihan yang akan kami ambil. Kita lihat bersama ke depan,” ujar Anies.

Namun, menurut pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, penolakan Anies untuk menjadi Ketua Umum Partai Perubahan karena sejak awal partai tersebut tidak memiliki hubungan dengan Anies. Ia juga menilai bahwa Anies tidak akan bersedia untuk menjadi ketua partai tersebut karena merasa bahwa ide tersebut bukan berasal dari dirinya sendiri.

Leave a Comment