Irak Menyediakan Tempat Bagi Ribuan Pasukan Pro-Assad Asal Suriah yang Kabur

Photo of author

By Bahjah Jamilah

bahasviral.com – BAGHDAD – Dengan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, ribuan tentara Suriah telah menyeberangi perbatasan ke Irak. Hal ini terjadi setelah pertempuran yang sengit melawan pemberontak yang berlangsung selama beberapa waktu terakhir.

Para tentara Suriah yang berhasil menyeberangi perbatasan tersebut kemudian ditampung oleh angkatan bersenjata Irak. Pemerintah Irak sendiri telah memperketat keamanan di sepanjang perbatasan negara tersebut dengan Suriah, sebagai bentuk persiapan menghadapi kemungkinan masuknya para tentara Suriah yang melarikan diri dari pertempuran.

Dengan konvoi kendaraan yang membawa ribuan tentara Suriah, mereka juga membawa beberapa tentara yang mengalami luka akibat pertempuran yang berlangsung. Hal ini menunjukkan betapa sengitnya pertempuran yang terjadi di Suriah.

Sementara itu, Perdana Menteri sementara Suriah, Mohammed al-Bashir, telah menyatakan bahwa warga Suriah sangat membutuhkan stabilitas dan ketenangan setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad. Hal ini disampaikan oleh al-Bashir kepada Al Jazeera, saat ia sedang bertemu dengan anggota pemerintahan sebelumnya untuk memfasilitasi transisi politik.

Di sisi lain, Ahmed al-Sharaa, kepala HTS yang juga dikenal sebagai Abu Mohammed al-Julani, telah menyampaikan kepada Sky News bahwa Suriah sedang bergerak menuju pembangunan, rekonstruksi, dan stabilitas setelah penggulingan Bashar al-Assad. Hal ini menunjukkan bahwa Suriah sedang berusaha untuk bangkit setelah sekian lama dilanda oleh perang dan konflik.

Namun, situasi Suriah masih belum sepenuhnya stabil. Militer Israel telah mengumumkan telah melakukan sekitar 480 serangan terhadap target militer di Suriah selama 48 jam terakhir. Mereka mengklaim bahwa serangan tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah stok senjata strategis jatuh ke tangan “elemen teroris”.

Di sisi lain, komandan pemberontak Hassan Abdul Ghani telah mengatakan bahwa pasukannya berhasil menguasai kota Deir Az Zor di Suriah timur setelah pasukan Assad dan milisi yang didukung Iran meninggalkan daerah tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pemberontak masih memiliki kekuatan untuk mengambil alih kendali di beberapa wilayah di Suriah.

Namun, pertempuran masih terus berlangsung di beberapa wilayah. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa sebanyak 218 orang tewas dalam tiga hari pertempuran antara kelompok yang didukung Turki dan pasukan yang dipimpin oleh Kurdi di sekitar kota Manbij di Suriah utara. Hal ini menunjukkan bahwa konflik di Suriah masih belum berakhir.

Di tengah situasi yang tidak menentu, seorang pejabat tinggi Gedung Putih telah mengatakan bahwa pasukan AS akan tetap tinggal di Suriah setelah jatuhnya al-Assad. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari misi kontraterorisme yang difokuskan pada pemberantasan kelompok Negara Islam (ISIL atau ISIS). Dengan demikian, kehadiran pasukan AS di Suriah masih akan berlanjut untuk beberapa waktu ke depan.

Leave a Comment