Kapal Perang Rusia di Mediterania Membuat Barat Ketar-Ketir Setelah Dipindahkan dari Suriah ke Libya

Photo of author

By Almahdi Sharique

bahasviral.com – DAMASKUS – Menteri Pertahanan Italia Guido Crosetto melaporkan bahwa Rusia telah memindahkan keberadaan militernya di Suriah ke Libya, yang menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara di sekitar Mediterania. Hal ini disampaikan oleh Crosetto dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Italia “La Repubblica.”

Menurut Crosetto, keberadaan kapal perang dan kapal selam Rusia di Mediterania selalu menjadi sumber kekhawatiran. Namun, dengan memindahkan sumber daya dari pangkalan Tartus di Suriah ke Libya, Rusia semakin mendekatkan diri ke negara-negara di sekitar Mediterania.

Crosetto juga mengomentari situasi di Ukraina, yang telah menjadi sorotan internasional karena meningkatnya serangan Rusia baru-baru ini. Menurutnya, tidak ada tanda-tanda gencatan senjata dalam perang yang telah berlangsung sejak Februari 2022. Sebaliknya, Crosetto melihat bahwa Rusia sedang mengonsolidasikan posisinya di lapangan.

Ketika ditanya tentang kemungkinan Italia terlibat dalam misi penjaga perdamaian di Ukraina atau di tempat lain, Crosetto menyatakan bahwa pasukan Italia selalu siap untuk misi tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa misi semacam itu harus melibatkan pasukan PBB, bukan pasukan Eropa.

Crosetto juga menanggapi harapan AS agar negara-negara NATO mengalokasikan setidaknya 2% dari PDB mereka untuk pengeluaran pertahanan. Ia mengakui bahwa saat ini Italia hanya mencapai 1,57%, namun ia menegaskan bahwa negara ini harus mencapai target 2% untuk bersiap menghadapi ancaman dari luar.

Dalam wawancara yang sama, Crosetto juga menyoroti pentingnya meningkatkan pengeluaran pertahanan di tengah meningkatnya ancaman dari Iran. Ia menambahkan bahwa Presiden terpilih AS, Donald Trump, mungkin akan menuntut agar negara-negara NATO mencapai setidaknya 2,5% pada KTT NATO pada bulan Juli 2025.

“Saya khawatir Presiden AS mungkin mengancam akan meninggalkan NATO, tetapi saya tidak yakin apakah itu akan terjadi. Sebaliknya, saya pikir dia akan mengatakan sesuatu seperti ini: ‘Siapa pun yang gagal mematuhi peningkatan anggaran militer akan keluar dari NATO,” tegas dia.

Baca Juga: Sekutu Terus Tergerus, Sampai Kapan Iran Akan Bertahan?

Leave a Comment