Usia Pensiun 59 Tahun Bisa Berbahaya: Jadi Beban Perekonomian hingga Stagnasi Karir Anak Muda

Photo of author

By Dina Nabila

BahasViral.com – JAKARTA – Hubungan kenaikan usia pensiun dengan partisipan Keamanan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan menarik untuk dibahas, teristimewa akibat mempunyai dampak yang tersebut cukup luas pada berbagai aspek, mulai dari sektor ekonomi nasional hingga bursa tenaga kerja.

Ekonom dan juga Pakar Kebijakan Publik UPNVJ (Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta), Achmad Nur Hidayat menilai kenaikan usia pensiun hingga 59 tahun dapat memberikan partisipasi positif terhadap peningkatan perekonomian nasional dengan melanjutkan rentang usia produktif.

“Artinya lebih banyak berbagai pekerja yang mana tetap saja bergerak menciptakan pendapatan serta berkontribusi pada perekonomian. Dalam jangka pendek, kebijakan ini juga memungkinkan negara untuk mengempiskan pengeluaran terkait faedah pensiun akibat klaim kegunaan akan tertunda,” ungkap Achmad Nur Hidayat di keterangannya, Hari Jumat (10/1/2025).

Dampak lainnya juga sanggup dilihat di alokasi anggaran untuk kegiatan sosial lainnya, sebab dapat lebih besar optimal. Namun Achmad Nur Hidayat memberikan catatan bahwa, dampak positif ini sangat bergantung pada produktivitas pekerja lanjut usia.

“Jika bukan didukung dengan pelatihan ulang, akses kebugaran yang memadai, juga lingkungan kerja yang digunakan adaptif, kebijakan ini justru dapat menjadi beban bagi ekonomi,” paparnya.

Dalam sektor-sektor tertentu, seperti pekerjaan fisik yang tersebut berat, pekerja lanjut usia kemungkinan besar menghadapi kesulitan untuk tetap memperlihatkan produktif. Oleh sebab itu menurutnya, kebijakan ini memerlukan langkah pendukung agar dampaknya terhadap sektor ekonomi benar-benar terasa signifikan.

Potensi Menguatkan Rencana Garansi Pensiun

Sementara itu kenaikan usia pensiun juga berpotensi menarik minat lebih lanjut berbagai rakyat untuk berpartisipasi di acara Pemastian Pensiun BPJS Ketenagakerjaan. “Dengan usia kerja yang tersebut diperpanjang, partisipan miliki waktu tambahan lama untuk menyetor iuran, sehingga nilai khasiat yang dimaksud diterima di tempat masa pensiun juga menjadi tambahan besar,” jelasnya.

Kebijakan kenaikan usia pensiun bisa jadi juga untuk meningkatkan daya tarik inisiatif jaminan pensiun bagi pekerja formal maupun informal. Namun, efektivitas ini sangat bergantung pada bagaimana kebijakan yang disebutkan dikomunikasikan terhadap masyarakat.

“Jika penduduk memahami bahwa khasiat yang digunakan diterima akan meningkat seiring dengan kenaikan usia pensiun, hal ini dapat menyokong peningkatan partisipasi,” terang Achmad Nur Hidayat.

Sebaliknya, jikalau kebijakan ini dianggap cuma menguntungkan pengelola dana atau mempersulit akses khasiat pensiun, maka respons publik sanggup menjadi kurang antusias.

Dampak ke Pasar Tenaga Kerja lalu Ekosistem Perseroan

Kebijakan ini tidaklah terlepas dari kemungkinan dampak negatif terhadap lingkungan ekonomi tenaga kerja. Dengan bertambahnya usia pensiun, posisi-posisi strategis di tempat perusahaan akan tetap saja ditempati oleh pekerja senior untuk waktu yang digunakan lebih lanjut lama.

Leave a Comment