Boikot Pertemuan G20 Mencuat di dalam Tengah Perseteruan Amerika Serikat juga Afsel

Photo of author

By Daliyah Ghaidaq

BahasViral.com – JAKARTA – Ancaman boikot rapat G20 dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS), seiring perseteruannya dengan Afrika Selatan (Afsel). Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio mengatakan, dirinya tidak ada akan hadir di rapat kelompok negara-negara utama G20 di area Afrika Selatan akhir bulan ini lantaran Afsel dituding “melakukan hal-hal yang tersebut sangat buruk.”

Keputusan diplomat top Amerika itu mencuat di dalam sedang konflik Presiden Negeri Paman Sam Donald Trump dengan pemerintah Afrika Selatan terkait reformasi kepemilikan tanah.

Afrika Selatan dijadwalkan akan segera menjadi tuan rumah KTT menteri luar negeri G20 di dalam Johannesburg pada 20-21 Februari. Desember lalu, Afsel secara resmi mengambil alih kepresidenan bergilir forum antarpemerintah, yang digunakan akan diserahkan terhadap Amerika Serikat pada November 2025.

Dalam pidatonya selama peluncuran keketuaan Pretoria di dalam Cape Town, Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan, kelompok 20 kegiatan ekonomi utama mempunyai “peredam kejut” yang mana cukup untuk menentang kebijakan ‘America First’ oleh pemerintahan Trump.

Selain itu Ramaphosa juga berjanji untuk menjadi pembangunan Afrika lalu Global South sebagai prioritas, termasuk mengatasi dampak inovasi iklim. Namun Trump sudah berulang kali menentang kerja sebanding internasional, untuk urusan kesulitan iklim.

Ramaphosa juga mengumumkan, bahwa ia telah dilakukan mengundang Trump ke Afrika Selatan untuk kunjungan kenegaraan dan juga ke KTT G20 pada akhir 2025, di dalam mana pemimpin Amerika Serikat akan mengambil peran ketua.

“Saya tidak ada akan mengunjungi KTT G20 pada Johannesburg. Afrika Selatan melakukan hal-hal yang mana sangat buruk. Mengambil alih properti pribadi. Menggunakan G20 untuk mengiklankan solidaritas, kesetaraan, dan juga keberlanjutan. Dengan kata lain: DEI kemudian inovasi iklim,” tulis Rubio di dalam X.

“Tugas saya adalah memajukan kepentingan nasional Amerika, bukanlah membuang-buang uang pembayar pajak atau memanjakan anti-Amerika,” tambahnya.

Pernyataan yang dimaksud secara langsung mendapatkan respons dari, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Ronald Lamola yang mengatakan, bahwa “Kepresidenan G20 Pretoria, tidaklah terbatas semata-mata pada inovasi iklim, tetapi juga perlakuan yang adil untuk negara-negara pada Global South, meyakinkan sistem global yang setara untuk semua.”

Sementara Presiden Trump mengatakan, bahwa ia menghentikan pendanaan ke Afrika Selatan, usai menuduh pemerintah negara itu “menyita” tanah lalu “memperlakukan kelas orang tertentu dengan sangat buruk.” Pemimpin Negeri Paman Sam itu menyatakan bahwa Washington “tidak akan diam” untuk “pelanggaran hak asasi manusia besar-besaran” Pretoria.

Leave a Comment