BahasViral.com – JAKARTA – Co-Founder and Chief Operating Officer Doku Nabilah Alsagoff mengungkapkan, perusahaannya bisa saja mengalami perkembangan oleh sebab itu terus beradaptasi dengan berbagai situasi pada Indonesia. Perjalanan startup payment gateway Doku bermula dari menghidupkan bidang usaha yang digunakan terkena dampak Bom Bali I hingga melintasi masa Pandemi Covid-19.
“Pada awalnya kami berfokus pada business to business atau B2B. Padahal di tempat masa itu online belum tersedia di tempat Indonesia,” kata Nabilah pada Indonesia Angka and Economic Conference 2025, diambil Kamis (20/2/2025).
Doku pada awalnya menangani lapangan usaha industri perhotelan lalu perjalanan, sebagai fokus perusahaan di layanan antarbisnis. Pihaknya menyadari layanan itu dapat berprogres untuk menerima pembayaran secara online.
“Baru kemudian yang dimaksud kami proses semata-mata kartu kredit oleh sebab itu masuk akal, seperti bidang perjalanan untuk maskapai penerbangan. Jadi cara pembayarannya adalah dengan menggunakan kartu kredit,” kata Nabilah di tempat pertemuan bertajuk Economic Outlook 2025: Trend of Payment System Industry.
Namun, beliau meninjau adanya kesempatan pengembangan pasca menyadari tidak ada semua kartu kredit bisa saja digunakan pada Indonesia. Kemudian muncul ide dari pihaknya untuk mengimplementasikan metode pembayaran lainnya. “Dan di area sinilah, kita mengawasi perubahan fundamental internet banking dulu,” kata Nabilah.
Doku juga beradaptasi dalam masa Pandemi pandemi Covid-19 lalu ketika Bank Indonesia meluncurkan QRIS sebagai sistem pembayaran terbaru. Nabilah mengakui pihaknya sempat kesulitan untuk melakukan adopsi, tapi pada akhirnya perusahaan harus melancarkan berbagai siasat agar dapat bertahan di ekosistem.
“Dompet elektronik, ketika pertama kali dimulai, tumbuh secara eksponensial. Saya pikir pada empat tahun terakhir, dompet elektronik telah lama bertumbuh sebesar lima kali lipat,” ungkap Nabilah.
Menurut Nabilah peningkatan dompet elektronik masih pesat, namun penerimaan QRIS telah lama bertambah berjauhan lebih besar cepat pada waktu singkat. Dia berpendapat bahwa QRIS telah lama bertumbuh dua puluh satu kali lipat di jangka waktu empat tahun terakhir juga akan terus bertumbuh.
“Jadi kami meninjau ini sebagai perubahan yang mana menarik. Bagi kami, portofolio merchant kami pada dasarnya berkisar dari segmen korporat hingga UKM. Menurut saya yang mengubah permainan di dalam di sini adalah pengaplikasian dompet elektronik dan juga QRIS bagi komunitas, untuk segmen tertentu,” ujar Nabilah.