BahasViral.com – JAKARTA – Managing Partner Govenance Risk Control (GRC) Consulting & Technology Consulting RSM Indonesia, Angela Simatupang menegaskan bahwa ESG serta keberlanjutan bukanlah lagi menjadi sekadar kepatuhan atau pelaporan, tapi telah menjadi faktor utama di menciptakan resilience dan juga daya saing jangka panjang bagi perusahaan.
Hal itu disampaikan di webinar bertajuk “Navigating ESG & Sustainability: Strategies For Long-Term Success” yang diadakan RSM Indonesia pada Rabu (4/3/2025).
“Kita mungkin saja bertanya kenapa ESG juga keberlanjutan itu penting. Di era bidang usaha yang dimaksud semakin dinamis ini, Environmental, Social, and Governance (ESG) dan juga keberlanjutan tidak lagi menjadi sekadar kepatuhan atau pelaporan tapi sudah ada menjadi faktor utama pada menciptakan resillience lalu daya saing di jangka panjang bagi perusahaan. Korporasi yang tersebut mengintegrasikan ESG pada strategi bisnisnya bukan semata-mata memenuhi regulasi, tapi juga memulai pembangunan kepercayaan kemudian meningkatkan efisiensi operasional dan juga menarik lebih banyak berbagai pemodal juga customer,” jelas Angela.
Dalam webinar yang mana sama, Analis Direktorat Pengaturan serta Standar Akuntansi Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dena Aksinia turut hadir dan juga memaparkan berbagai aspek terkait keuangan berkelanjutan. Ia menjelaskan, mengenai faktor utama (key drivers) di keberlanjutan, dasar hukum penerapan dan juga penyusunan laporan keberlanjutan, dan juga langkah-langkah strategis yang dimaksud akan diambil OJK ke depan.
Rencana yang dimaksud mencakup pengembangan implementasi keuangan berkelanjutan, kajian kesiapan Pasar Modal pada menerapkan pengungkapan IFRS S1 lalu S2, dan juga penyusunan Roadmap Keberlanjutan Pasar Modal. Lebih lanjut, GMB Daniel Probo Partner Governance Risk Control Consulting RSM Indonesia menjabarkan, 5 aspek pentingnya Sustainable Business Strategy.
“5 hal pentingnya Sustainable Business Strategy diantaranya (1) Kepatuhan terhadap peraturan yakni untuk menghindari denda juga hukuman menghadapi ketidakpatuhan pada regulasi terkait ESG, (2) Keunggulan kompetitif yakni menarik konsumen lalu pemodal yang mana sadar akan sustainability,” terangnya.
“(3) Efisiensi biaya yakni menurunkan limbah serta meningkatkan efisiensi menghadapi pemanfaatan energi lalu biaya operasional (4) Ketahanan kemudian mitigasi risiko yakni penyiapan untuk menghadapi risiko iklim juga permintaan pangsa yang terus tumbuh (5) Brand reputation yang digunakan lebih besar kuat yakni merancang kepercayaan dan juga hubungan pemangku kepentingan untuk jangka panjang,” urai Daniel.